Polusi udara tidak hanya berdampak pada sistem pernapasan dan kardiovaskular, tetapi juga memainkan peran dalam perkembangan berbagai penyakit metabolik, termasuk diabetes. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa paparan terhadap polutan udara, terutama partikel halus dan gas beracun, dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2, penyakit yang semakin menjadi masalah kesehatan global. Paparan terhadap polusi udara dapat memengaruhi metabolisme tubuh, menyebabkan peradangan, dan merusak fungsi organ yang penting dalam pengaturan kadar gula darah.
Partikel kecil kniga-sluchaya.com seperti PM2.5 dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan dan beredar dalam aliran darah. Polutan ini memicu peradangan sistemik yang dapat mengganggu fungsi insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah. Ketika insulin tidak dapat berfungsi dengan baik, tubuh kesulitan untuk mengendalikan kadar gula darah, yang akhirnya berkontribusi pada perkembangan diabetes. Selain itu, polusi udara dapat merusak jaringan pankreas, yang memainkan peran utama dalam produksi insulin, semakin memperburuk risiko terkena diabetes.
Paparan terhadap polusi udara juga dapat meningkatkan resistensi insulin, kondisi di mana tubuh tidak merespons insulin secara efektif. Resistensi insulin adalah salah satu faktor utama dalam pengembangan diabetes tipe 2, dan paparan polusi udara dapat memperburuk kondisi ini, terutama pada individu yang sudah berisiko, seperti mereka yang memiliki riwayat keluarga diabetes atau obesitas.
Selain dampak langsung pada metabolisme, polusi udara juga dapat memperburuk faktor risiko lain yang berhubungan dengan diabetes, seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi. Pencemaran udara meningkatkan stres oksidatif, yang dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko hipertensi serta masalah kardiovaskular lainnya. Kondisi ini memperburuk kontrol gula darah dan meningkatkan kemungkinan komplikasi diabetes.
Masyarakat yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi udara tinggi lebih rentan terhadap efek negatif ini. Oleh karena itu, penting untuk memprioritaskan kebijakan pengendalian polusi udara yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit metabolik, termasuk diabetes. Selain itu, gaya hidup sehat seperti pola makan seimbang, olahraga, dan pengelolaan stres juga sangat penting dalam menjaga kesehatan metabolik dan mencegah dampak buruk polusi udara pada tubuh.